Blogger Widgets

Friday, January 2, 2015



A.      Konsep Dasar
Perkembangan adalah suatu perubahan fungsional yang bersifat kualitatif, baik dari fungsi-fungsi fisik maupun mental sebagai hasil keterkaitannya dengan pengaruh lingkungan. Perkembangan ditunjukkan dengan perubahan yang bersifat sistematis, progresif dan berkesinambungan.
Belajar adalah perkembangan yang berasal dari pelatihan dan usaha pada pihak individu (Hurlock, 1980:6)
Anak-anak umur
Jadi perkembangan belajar anak adalah perubahan yang berasal dari latihandan usaha pada pihak

B.       Prinsip Perkembangan Masa Anak
Dalam perkembangan masa anak dikenal beberapa prinsip perkembangang, prinsipnya seperti :
·           Perkembangan berlangsung seumur hidup dan meliputi semua aspek.
Perkembangan bukan hanya tentang aspek tertentu.
·           Setiap anak memiliki kecepatan (tempo) dan kualitas perkembangan yang berbeda.
·           Perkembangan secara relatif beraturan, mengikuti pola-pola tertentu.
Perkembangan anak-anak dalam segi apapun selalu didahului atau mendahului segi yang lainnya. Anak bisa merangkak sebelum anak bisa berjalan.
·           Perkembangan berlangsung secara berangsur-angsur sedikit demi sedikit.
Biasanya perkembangan berlangsung sedikit demi sedikit, namun pada keadaan tertentu dapat juga terjadi loncat-loncatan. Sebaliknya juga dapat terjadi kemacetan perkembangan aspek tertentu.
·           Perkembangan berlangsung dari kemampuan yang bersifat umum menuju ke yang lebih khusus, mengikuti proses diferensiasi dan integrasi.
Perkembangan dimulai dari dikuasainya kemampuan yang bersifat umum, seperti kemampuan memegang yang dimulai dengan memegang dengan kedua tangan baru dengan satu tangan
C.      Karakteristik Perkembangan
1.        Masa Pranatal
Pada periode pertama ini, rentang kehidupan manusia merupakan periode yang paling singkat dari seluruh periode perkembangan. Namun periode ini merupakan periode yang paling penting dalam perkembangan. Walaupun relatif singkat, periode pranatal mempunyai ciri penting :
·           Pembawaan lahir. Hal ini berfungsi sebagai dasar bagi perkembangan selanjutnya. Bukan hanya bawaan fisik dan mental melainkan juga pada jenis kelamin individu.
·           Pertumbuhan dan perkembangan yang cepat. Pertumbuhan dan perkembangan yang proporsional lebih cepat terjadi daripada periode yang lain. Selama 9 bulan sebelum lahir, individu tumbuh dari sel kelamin yang sangat kecil menjadi bayiyang beratnya kira-kira 3 kilogram dan panjangnya 50 cm.
·           Kondisi dalam lingkungan pralahir. Kondisi tubuh ibu yang baik mempertinggi perkembangan potensi bawaan sedangkan kondisi yang buruk dapat menghambat perkembangan atau mengganggu pola perkembangan berikutnya.
·           Sikap orang-orang yang berarti. Sikap orang yang berarti terutama keluarga terbentuk pada saat itu dan mempunyai pengaruh yang nyata terhadap perlakuan mereka terhadap anak tersebut selama awal tahun pembentukan kehidupan
2.        Masa Neonatal
Berikut ini lima ciri yang paling penting dari periode bayi neonatal :
·           Periode yang tersingkat dari semua masa perkembangan.
Periode ini adalah dimana saat janin harus menyesuaikan dengan kehidupan diluar rahim ibu, dimana ia telah hidup selama kurang lebih sembilan bulan. Menurut medis masa ini akan berakhir saat tali pusar lepas dari pusarnya. Menurut fisiologis masa ini berakhir saat bayi mulai gemuk setelah kehilangan berat badan sesudah dilahirkan. Walaupun singkat masa bayi ini umumnya dibagi menjadi dua periode :
§  Periode partunate (dari lahir sampai antara lima belas dan tiga puluh menit sesudah lahir).
§  Periode Neonate (dari pemotongam dan pengikatan tali pusar sampai sekitar akhir minggu kedua dari kehidupan pascamatur).
·           Masa terjadinya penyesuaian yang radikal.
Kelahiran merupakan suatu peralihan dari lingkungan dalam ke lingkungan luar sehingga bayi perlu menyesuaikan diri. Beberapa bisa menyesuaikan diri, namun bagi bayi yang lain ada yang kesulitan dan mengalami kegagalan.
·           Masa terhentinya perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan pesat yang terjadi selama periode pranatal untuk sementara terhenti pda saat kelahiran. Terhentinya pertumbuhan dan perkembangan merupakan hal yang normal, disebabkan karena bayi melakukan penyesuaian yang radikal pada lingkungan pascanatal.
·           Pendahuluan dari perkembangan selanjutnya
Perkembangan bayi yang baru lahir dapat memberi petunjuk tentang apa yang diharapkan akan terjadi pada perkembangan selanjutnya.
·           Periode yang berbahaya
Secara fisik masa bayi neonatal berbahaya karena sulitnya mengadakan penyesuaian diri secara radikal yang penting pada lingkungan yang sangat baru dan sangat berbeda.
3.        Masa Bayi
Ciri-ciri yang penting dari masa bayi yang dapat membedakannya dengan periode yang lain :
·           Dasar yang sesungguhnya. Seluruh masa anak-anak terutama tahun awal sering dianggap sebagai masa dasar. Namun pada masa ini terjadi periode kehidupan yang sesungguhnya karena terbentuknya pola perilaku, sikap, dan pola ekspresi emosi.
·           Pertumbuhan dan perubahan berjalan cepat. Bayi berkembang pesat pada tahun pertama. Perubahan dalam perbandingan tubuh disertai dengan pertumbuhan tinggi dan berat badan. Perkembangan intelek berjalan sejajar dengan pertumbuhan dan perubahan fisik.
·           Berkurangnya ketergantungan. Hal ini memungkinkan bayi untuk duduk, berdiri, berjalan, dan menggerak-gerakkan benda.
·           Meningkatnya individualitas. Dengan meningkatnya individualitas, bayi ingin diperlakukan sebagai individu, tidak ada lagi jadwal makan dan tidur yang sama.
·           Permulaan sosialisasi. Bayi menunjukkan keinginan untuk menjadi bagian dari kelompok sosial dengan memprotes kalau dibiarkan sendiri beberapa saat.
·           Permulaan berkembangnya penggolongan peran seks.
·           Permulaan kreativitas. Pada bulan pertama bayi belajar mengembangkan minat dan sikapnya yang merupakan dasar bagi kreativitasnya kelak.
4.        Awal Masa Kanak-Kanak
·           Usia yang mengundang masalah atau usia sulit.
·           Usia mainan karena anak menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bermain dengan mainan.
·           Usia prasekolah yang merupakan masa persiapan anak baik secara fisik maupun mental untuk menghadapi tugas-tugas pada saat mulai bersekolah
·           Usia kelompok, anak mulai belajar dasar perilaku sosial untuk penyesuaian diri.
·           Usia menjelajah, anak ingin mengetahui keadaan lingkungannya
·           Usia bertanya, salah satu cara untuk menjelajah adalah dengan bertanya.
·           Usia meniru. Anak pada periode ini senang sekali meniru pembicaraan dan tindakan orang lain.
·           Usia kreatif. Anak lebih menujukkan kretivitas dalam bermain selama masa kanak-kanak dibandingkan dengan masa yang lain.
5.        Akhir Masa Kanak-Kanak
·           Usia yang menyulitkan, masa dimana anak tidak lagi menuruti perintah, lebih banyak dipengaruhi teman sebaya daripada orang tua atau anggota keluarga yang lain.
·           Usia tidak rapi, anak cenderung tidak memperdulikan penampilan dan kamarnya berantakan.
·           Usia bertengkar. Banyak terjadi pertengkaran antar keluarga dan suasana rumah tidak menyenangkan bagi semua anggota keluarga.
·           Usia sekolah dasar. Anak diharapkan memperoleh dasar- dasar pengetahuan untuk keberhasilan penyesuaian diri pada kehidupan dewasa dan memperoleh keterampilan penting tertentu.
·           Periode kritis dalam dorongan berprestasi. Masa dimana anak membentuk kebiasaan mencapai sukses, tidak sukses atau sangat sukses.
D.      Aspek-Aspek Perkembangan Perilaku dan Pribadi
1.    Perkembangan Fisik
       Awal perkembangan seseorang pada asasnya bersifat biologis (allport, 1957). Dalam taraf perkembangan selanjutnya, formalitas dari konstitusi, struktur, kondisi jasmaniah seseorang akan bertalian dengan masalah body image, self, konsep, self esteen dan harga dirinya. Perkembangan fisik ini mencakup aspek anatomis dan fisiologis.
a.    Perkembangan anatomis
       Menurut Darrah, Senthilselvan, dan Magill-evans (dalam Santrock, 2012 : 240) “Tinggi dan berat badan masa kanak-kanak awal, rata-rata anak bertamabah tinggi 2,5 inchi dan bertambah berat 5 hingga 7 pon setiap tahunnya. Ketika usia mereka bertambah, presentase peningkatan tinggi dan berat tubuh menurun setiap tahunnya.”
b.    Perkembangan Fisiologis
       Ditandai dengan adanya perubahan secara kuantitatif, kualitatif, dan fungsional dari sistem kerja hayati seperti kontraksi otot, peredaran darah, pernafasan, persyarafan, sekresi kelenjar, dan pencernaan.
1. otot sebagai pengontrol motorik, proporsi bobotnya 1 : 5 pada masa bayi dan
    kanak-kanak 1 : 3, remaja 2 : 5, pada usia dewasa.
2. frekuensi denyut jantung masa bayi 140 per menit dengan meningkatnya usia
    dapat berkurang sampai 62 – 63 meskipun normalnya orang dewasa 72.
3. presentase tingkat kesempurnaan perkembangan secara fungsional, dari cortex
    (bagian otak) sebagai pusat susunan saraf  yang mempunyai fungsi pengontrol
     kegiatan organisme 80% gerakan reflek, (granular), 75% supraglanular
     (intelegensi) baru 50%
4. keaktifan dan tingkat kematangan sekresi tubuh


2. Perkembangan Psikomotorik
       Dua prinsip perkembangan utama yang tampak dalam semua bentuk perilaku psikomotorik ialah :
1. perkembangan berlangsung dari yang sederhana sampai yang kompleks.
2. dari yang kasar dan global kepada yang spesifik tetapi terkoordinasi.
·         Bentuk karateristik perkembangan-perkembangan psikomotorik masa kanak-kanak.
§  Usia 3tahun, tidak dapat berhenti dan berputar secara tiba-tiba atau secara cepat, dapat melompat 15-24 inchi, dapat menaiki tangga tanpa bantuan, dengan bergantian kaki, dapat berjingkat
§  Usia 4 tahun, lebih efektif mengontrol diri, dapat melompat 24-33 inchi, menuruni tangga, dengan bergantian kaki dengan bantuan, dan lain-lain
§  Usia 5 tahun dapat melalukan gerakan start, berputaran atau berhenti secara efektif, melompat 28-36 inchi.
·         Karakteristik perkembangan psikomotorik anak besar
§  Keterampilan menolong orang lain ; berkaitan, misal : menyapu
§  Keterampilan sekolah, misal : menulis, menari, menyanyi
§  Keterampilan bermain : anak belajar keterampilan, misal : melempar dan menangkap bola, dan lain-lain.
3. Perkembangan Moral
       Secara umum, perkembangan moral yang terjadi pada masa anak lahir ditandai dengan beberapa hal, seperti :
a. kemampuan anak untuk memahami aturan, etika, dan norma di masyarakat
b. dipengaruhi lingkungan sekitar contohnya orang tua dan keluarga
c. sosialisasi teman sebaya
       Kohlberg membagi perkembangan moral menjadi 3 bagian :
1. Pra Konvensional
       Orientasi terhadapat kepatuhan dan hukuman
2. Konvensional
       Orientasi mengenai anak yang baik, masyarakat sumber yang menentukan
3. Pos Konvensional
       Yang benar adalah sesuai dengan harapan masyarakat atau kelompok tertentu mengenai perilaku yang “baik” usaha dilakukan mendefinisikan prinsip moralitas yang tidak terikat orang pendukung

4. Perkembangan Sosial
       Perkembangan sosial dapat pula diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terdpat norma kelompok, moral, dan tradisi ; meleburkan diri menjadi satu kesatuan dan saling berkomunikasi dan bekerjasama.
       Semakin bertambah usia anak maka semakin kompleks perkembangan sosialnya, dalam artian membutuhkan orang lain.
·         Bentuk tingkah laku sosial
1. Pembangkangan (negativisme)
                        Melawan, reaksi terhadapat penerapan disiplin atau tuntutan orang tua atau lingkungan yang tidak sesuai kehendak orang lain.
2. Agresi (agression)
       Perilaku menyerang baik non verbal maupun verbal, bentuk reaksi terhadap frustasi (kecewa tidak terpenuhinya keinginan).
3. berselisih (bertengkar)
4. menggoda (teasing)
5. persaingan (rivaly)
6. kerjasama (cooperation)
7. tingkah laku berkuasa (ascendant behavior)
8. mementingkan diri sendiri (selffishness)
9. simpati (sympathy)
·         Faktor perkembangan sosial anak
1. keluarga
2. kematangan
3. status ekonomi sosial
4. pendidikan
5. kapasitas mental : emosi dan intelegensi
5.    perkembangan Kepribadian
            Menurut Erickson, identitas pribadi seseorang tumbuh dan terbentuk melalui perkembangan proses krisis psikososial yang berlangsung dari fase ke fase
·         Masa kanak – kanak awal
     Terjamin tidaknya kesempatan untuk mengembangkan self control tanpa mengurangi self esteem
·         Masa kanak- kanak
     Terjamin tidaknya kesempatan untuk berprokarsa
·         Masa anak sekolah
     Anak dituntut mengerjakan atau  menyelesaikan tugas dengan baik bahkan  sempurna

0 comments:

Post a Comment